Baru-baru ini, beredar postingan Facebook yang menuliskan pengalaman sekelompok warga negara Indonesia (WNI) jadi korban perampokan modus pecah kaca mobil di San Francisco (SF), Amerika Serikat.
Dari unggahan akun Fika Puspitasari di grup Facebook Backpacker Internasional, disebutkan persitiwa terjadi saat korban bersama rekannya melakukan perjalanan road trip ke USA dengan rute SF-Arizona (Grand Canyon)-Las Vegas-Los Angeles-SF pad H-1 menjelang kepulangannya ke Indonesia.
“Kami tiba kembali di SF dari LA pukul 19 waktu San Francisco. Kami menyewa 3 mobil untuk perjalanan ini. Salah satu mobil mampir ke supermarket sebelum cek in hotel karena sudah tiba waktu berbuka puasa dan mereka belum punya makan untuk berbuka puasa,” buka Fika dalam unggahan bertanggal 12 April 2023 tersebut.
Setelah lima menit sejak memarkirkan mobil di basement supermarket, seorang temannya kelupaan membawa HP yang masih tertinggal di dalam mobil.
“Betapa terkejutnya dia ketika kembali ke parkiran ternyata mobil kami sedang ‘digarap’ oleh pencuri. Reflek dia berteriak dan berlari ke arah mobil. Namun tak diduga si perampok mengacungkan pistol ke arahnya… sontak teman aya tiarap dan teman yg lain bersembunyi di pojok dinding parkiran,” bebernya.
Fika mengaku kejadian tersebut berlalu begitu cepat dan membuat dirinya beserta teman-temannya mengalami shock. Sementara itu pembeli lain segera membantu menelpon polisi yang kmdn datang ketempat kejadian selang 10 menit berikutnya.
“Kaca mobil belakang dan samping hancur. Beberapa tas dan koper raib diambil oleh rampok tersebut. Kepada polisi kami bertanya bagaimana kami harus mengurus hal ini ke pihak rental mobil? Polisi menjelaskan berikan saja kertas laporan ini ke pihak rental. Nanti pihak rental yang akan mengurus asuransinya bila kamu mengasuransikan sewa mobil ini,” jelasnya.
Menurut Fika, urusan dengan rental mobil sangat mudah, karena mereka sudah memasang asuransi kendaraan, maka cukup mengembalikan mobil ke rental dan menandatangani beberapa dokuman.
“Selesai sesimpel itu. Tidak ada biaya tambahan lain atas kejadian ini. Selanjutnya kami berharap urusan klaim barang yg hilang seperti HP, laptop dll akan mudah juga mengingat kami membeli travel insurance sebelum menjalani perjalanan ini. Doakan ya,” pungkasnya.
Dikutip dari GridOto.com, di daerah San Francisco pencurian dengan modus pecah kaca mobil kian marak di sana.
Dalam laporan NBC, Aksi pecahkan kaca mobil ini tidak lepas dari kondisi ekonomi Amerika Serikat yang sedang dalam resesi ditambah oleh pertumbuhan ekonomi yang melambat dan tingkat suku bunga yang naik.
Kondisi ini juga diperberat dengan kenaikan harga minyak dunia, yang menyebabkan harga bahan bakar melambung.
Kenaikan harga bahan bakar yang signifikan sejak 2021 lalu dan kesulitan ekonomi, makin memicu terjadinya tindakan kriminal.
Hal tersebut terlihat di belahan jalan sudut kota San Francisco dimana gelandangan menjamur.
Tak heran angka kriminal salah satunya memecahkan kaca mobil kerap terjadi, karena para pencuri ini berharap mereka dapat mengambil barang berharga di dalam mobil.